
Protein berperan sebagai “bahan bangunan” tubuh. Tanpa protein yang cukup, tubuh akan kesulitan memperbaiki jaringan yang rusak, membentuk otot, memproduksi antibodi, hingga menjaga fungsi organ agar tetap optimal.
PAFI SENGETI menyampaikan bahwa kekurangan protein, terutama dalam jangka panjang, bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti lemah otot, penyembuhan luka yang lambat, serta masalah pertumbuhan pada anak-anak.
Berapa Kebutuhan Protein Harian Anda?
Kebutuhan protein setiap orang tidak sama. Hal ini tergantung pada faktor usia, jenis kelamin, berat badan, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan tertentu.
Secara umum, berikut adalah panduan kebutuhan protein harian:
-
Dewasa sehat: sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari.
-
Anak-anak dan remaja: bisa mencapai 1–1,5 gram per kilogram berat badan.
-
Ibu hamil dan menyusui: membutuhkan tambahan 10–20 gram protein per hari untuk mendukung perkembangan janin dan produksi ASI.
-
Atlet atau individu aktif: dapat membutuhkan 1,2–2 gram per kilogram berat badan per hari tergantung intensitas latihan.
-
Lansia: disarankan 1–1,2 gram per kilogram berat badan untuk mencegah kehilangan massa otot.
Misalnya, seseorang dengan berat badan 60 kg dan aktivitas sedang membutuhkan sekitar 48 gram protein per hari (0,8 x 60). Sementara seorang atlet dengan berat sama bisa membutuhkan hingga 90–120 gram protein per hari.
PAFI SENGETI mengingatkan bahwa angka ini bersifat panduan umum. Konsultasi dengan ahli gizi tetap disarankan untuk kebutuhan spesifik.
Sumber Protein yang Bisa Dikonsumsi
Ada dua jenis sumber protein: hewani dan nabati. Keduanya penting, dan sebaiknya dikombinasikan dalam menu harian.
Sumber protein hewani:
-
Telur
-
Daging ayam, sapi, kambing
-
Ikan dan makanan laut
-
Susu dan produk olahannya (yogurt, keju)
Sumber protein nabati:
-
Kacang-kacangan (kedelai, kacang merah, kacang hijau)
-
Tahu dan tempe
-
Biji-bijian (chia seed, flaxseed)
-
Lentil dan buncis
PAFI SENGETI menyarankan untuk memilih sumber protein yang rendah lemak jenuh dan diolah dengan cara sehat, seperti direbus, dikukus, atau dipanggang.
Waspadai Konsumsi Protein Berlebihan
Meskipun protein penting, konsumsi berlebihan juga tidak baik. Terutama jika hanya bersumber dari protein hewani yang tinggi lemak. Efek samping dari kelebihan protein antara lain:
-
Beban kerja ginjal meningkat
-
Risiko dehidrasi
-
Potensi gangguan pencernaan
-
Penumpukan lemak jika asupan kalori tidak dikontrol
PAFI SENGETI menekankan pentingnya keseimbangan, bukan hanya fokus pada satu jenis zat gizi.
Tips Meningkatkan Asupan Protein Secara Sehat
-
Tambahkan telur rebus ke dalam sarapan.
-
Konsumsi camilan sehat seperti yogurt atau kacang-kacangan.
-
Masukkan tempe atau tahu ke dalam menu harian.
-
Gunakan susu tinggi protein dalam smoothies.
-
Jangan lewatkan sumber protein saat makan malam.
Dengan kebiasaan sederhana ini, kebutuhan protein dapat terpenuhi tanpa perlu mengonsumsi suplemen tambahan, kecuali memang disarankan oleh tenaga kesehatan.
PAFI SENGETI Mengedukasi Masyarakat tentang Nutrisi Seimbang
Sebagai organisasi yang peduli terhadap kesehatan masyarakat, PAFI SENGETI terus mengadakan edukasi tentang gizi seimbang, termasuk pemahaman akan kebutuhan protein harian. Melalui seminar, penyuluhan, dan media sosial, PAFI berharap masyarakat lebih sadar pentingnya nutrisi sebagai fondasi tubuh yang sehat.
Protein adalah zat gizi penting yang harus dipenuhi setiap hari. Namun, jumlahnya perlu disesuaikan dengan kebutuhan individu. Dengan memahami kebutuhan protein harian dan memilih sumber makanan yang tepat, kita bisa menjaga daya tahan tubuh, kekuatan otot, dan kesehatan secara keseluruhan.
PAFI SENGETI mengajak Anda untuk mulai memperhatikan asupan protein harian Anda. Langkah kecil ini bisa memberikan dampak besar untuk kesehatan jangka panjang!