
Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dialami oleh anak-anak. Meski bukan penyakit menular, asma bisa sangat mengganggu kualitas hidup anak karena menyebabkan sesak napas, batuk, dan sulit tidur. Dalam banyak kasus, asma pada anak dapat dikendalikan atau bahkan dicegah dengan pengelolaan lingkungan dan gaya hidup yang tepat.
PAFI SENGETI (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) menekankan pentingnya peran orang tua dan tenaga kesehatan dalam mengenali faktor risiko serta menerapkan langkah pencegahan sejak dini agar anak bisa tumbuh sehat dan aktif tanpa terganggu oleh asma.
Apa Itu Penyakit Asma?
Asma adalah kondisi inflamasi kronis pada saluran pernapasan yang menyebabkan penyempitan dan produksi lendir berlebih. Akibatnya, penderita akan mengalami kesulitan bernapas, batuk, dan suara napas berbunyi (mengi).
Menurut PAFI SENGETI, gejala asma pada anak sering kali muncul saat malam hari atau dini hari, dan dapat dipicu oleh berbagai hal seperti debu, udara dingin, alergi makanan, asap rokok, dan infeksi saluran pernapasan.
Mengapa Anak Rentan Terkena Asma?
Ada beberapa alasan mengapa anak-anak lebih rentan mengalami asma dibandingkan orang dewasa, antara lain:
-
Sistem imun anak belum sepenuhnya matang.
-
Saluran napas anak masih kecil sehingga lebih mudah mengalami penyempitan.
-
Paparan terhadap alergen atau zat pemicu lebih tinggi di lingkungan tertentu.
PAFI SENGETI menjelaskan bahwa faktor genetik juga memainkan peran besar. Anak dengan orang tua yang memiliki riwayat asma atau alergi berisiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa.
Gejala Asma pada Anak
Gejala asma bisa berbeda-beda pada setiap anak, tetapi gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:
-
Batuk kronis, terutama saat malam atau setelah aktivitas fisik.
-
Sesak napas atau napas cepat.
-
Mengi atau suara napas yang berbunyi seperti siulan.
-
Anak tampak mudah lelah saat bermain.
Jika anak sering mengalami gejala tersebut, PAFI SENGETI menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat didiagnosis dan ditangani lebih awal.
Cara Mencegah Asma pada Anak
Meskipun asma tidak selalu bisa disembuhkan, banyak langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kekambuhan dan mengurangi risiko munculnya gejala asma pada anak. Berikut beberapa cara pencegahan yang direkomendasikan oleh PAFI SENGETI:
1. Hindari Paparan Asap Rokok
Asap rokok adalah salah satu pemicu utama asma pada anak. Anak yang tinggal di lingkungan perokok lebih sering mengalami gejala asma dan infeksi saluran pernapasan.
PAFI SENGETI mendorong seluruh keluarga untuk menciptakan lingkungan bebas asap rokok demi kesehatan anak.
2. Jaga Kebersihan Rumah
Debu, tungau, bulu hewan peliharaan, dan jamur adalah alergen umum yang dapat memicu serangan asma. Pastikan rumah selalu bersih, terutama kamar tidur anak. Gunakan penyedot debu dengan filter HEPA, bersihkan karpet secara rutin, dan cuci seprai dengan air panas setiap minggu.
3. Hindari Pemicu Alergi Makanan
Beberapa anak dengan asma juga memiliki alergi makanan tertentu seperti susu, telur, atau kacang. Reaksi alergi dapat memicu serangan asma yang berat. PAFI SENGETI menyarankan agar orang tua mengamati dengan cermat makanan yang menyebabkan reaksi pada anak, lalu menghindarinya.
4. Vaksinasi dan Pencegahan Infeksi
Infeksi virus, seperti flu dan pilek, sering menjadi pemicu asma kambuh pada anak. Pastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap seperti vaksin influenza tahunan dan vaksin pneumonia jika dianjurkan.
PAFI SENGETI juga mengingatkan pentingnya mencuci tangan dan menjaga kebersihan untuk mencegah penularan penyakit.
5. Hindari Polusi Udara dan Bau Menyengat
Asap kendaraan, pembakaran sampah, dan bahan kimia pembersih rumah tangga dapat mengiritasi saluran pernapasan. Gunakan produk rumah tangga yang ramah lingkungan dan hindari penggunaan pewangi sintetis di dalam rumah.
Jika memungkinkan, pasang alat penyaring udara atau buka jendela di pagi hari saat kualitas udara lebih baik.
6. Dorong Anak Tetap Aktif, Tapi Aman
Olahraga penting untuk memperkuat paru-paru anak. Namun, pilih jenis aktivitas yang tidak terlalu berat dan lakukan pemanasan terlebih dahulu. Bila anak memiliki asma, konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga yang aman.
PAFI SENGETI menegaskan bahwa asma bukan alasan untuk tidak aktif, asalkan kondisi anak terkendali dan pengawasan dilakukan dengan baik.
7. Kenali dan Kendalikan Stres
Stres emosional juga bisa menjadi pemicu serangan asma. Anak yang mengalami tekanan emosional berlebih cenderung lebih sering kambuh. Orang tua perlu menciptakan lingkungan yang tenang, penuh dukungan, dan komunikatif agar anak merasa aman dan nyaman.
Peran PAFI SENGETI dalam Pencegahan Asma
Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI SENGETI aktif dalam memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai kesehatan anak, termasuk pencegahan asma.
Farmasis yang tergabung dalam PAFI SENGETI dapat memberikan informasi yang jelas dan terpercaya mengenai penggunaan obat asma, seperti inhaler dan nebulizer, serta cara penyimpanan dan penggunaannya yang benar.
PAFI SENGETI juga siap membantu orang tua dalam mengenali pemicu asma dan mendampingi proses pengendalian gejala di rumah.
Asma memang penyakit kronis yang bisa menyerang sejak usia dini, namun dengan langkah pencegahan yang tepat, anak bisa hidup sehat dan aktif tanpa gangguan berarti. Kunci pencegahan ada pada lingkungan yang bersih, penghindaran dari pemicu, serta dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan.
PAFI SENGETI (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak seluruh orang tua untuk lebih waspada, peduli, dan bertindak cepat demi kesehatan saluran napas anak. Bersama, kita bisa cegah asma dan bantu anak tumbuh tanpa hambatan.